28 Oktober 2021.
Tidak terasa sudah hampir dua tahun bangsa ini berperang melawan pandemi Covid-19. Pengorbanan peluh, air mata, materi hingga nyawa menyisakan cerita pilu. Lelah namun tidak ingin menyerah. Perjuangan masih panjang, jadi jangan sekalipun lengah. Peringatan lahirnya Sumpah Pemuda hari ini menjadi momentum yang tepat untuk membakar kembali semangat kita agar bangkit, bersatu dan tumbuh bersama melawan pandemi.
93 tahun yang lalu, dalam Kongres Pemuda Kedua, para pemuda terpanggil untuk bersumpah setia pada cita-cita bersama lahirnya “tanah air Indonesia, bangsa Indonesia dan bahasa Indonesia.” Kini, di saat pandemi melanda, apakah semangat kebersamaan dan cinta tanah air juga bergelora di hati pemuda-pemuda masa kini?
Pemuda Masa Kini, Harapan Masa Depan Bangsa
“Panggilan kepada seluruh pemuda bangsa Indonesia untuk bersatu dan bangkit melawan pandemi!”
Di tengah masa-masa sulit menghadapi badai Covid-19, panggilan tersebut dijawab oleh Ilumni Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan (FH UNPAR) pada bulan September 2021 lalu. Bersama dengan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut serta Pangkalan TNI AL Bandung, FH UNPAR didukung oleh Salim Group mengadakan kegiatan vaksinasi Covid-19 tahap pertama pada sekitar 1.700 orang. Selain harapan untuk membantu bangsa ini agar lebih cepat pulih dari pandemi, kegiatan bertajuk “Seruan Gotong Royong dari 63 Tahun keberadaan FH UNPAR” ini dilaksanakan sebagai peringatan HUT FH UNPAR ke-63 dan HUT TNI AL ke-76.
Sebagai kaum muda dari kubu Milenial, saya bangga dengan apa yang dilakukan teman-teman FH UNPAR. Benar, pemuda tak perlu gaduh dan banyak mengeluh, tunjukkan saja dengan aksi nyata untuk membangun dan memajukan bangsa. Bukankah ini seperti pelita yang bisa menuntun kita pada contoh baik dan patut ditiru?
Ingat, pandemi bukan lawan yang ringan. Masa-masa sulit ini tidak bisa diselesaikan oleh satu atau dua pihak saja. Seluruh lapisan masyarakat harus bergandengan tangan demi pulihnya Ibu Pertiwi. Dan kita, para pemuda masa kini, sudah sepatutnya berpartisipasi aktif untuk meraih kemerdekaan kita dari pandemi.
Meneladani Nilai-Nilai Sumpah Pemuda Untuk Bangkit Melawan Pandemi
Sebagai salah satu nilai yang terkandung di dalam sumpah Pemuda, gotong royong dipandang sebagai keunikan bangsa Indonesia yang membedakan kita dari bangsa lain. Warisan budaya inilah yang harus selalu kita jaga dan lestarikan karena segala permasalahan bangsa ini dapat diatasi jika kita bergotong royong dalam menyelesaikannya, termasuk pandemi Covid-19.
Sejalan dengan nilai-nilai luhurnya, tahun ini peringatan Hari Sumpah Pemuda mengambil tema Bersatu, Bangkit dan Tumbuh yang menggambarkan semangat persatuan dalam keberagaman bangsa Indonesia. Sudah jelas bahwa pemerintah ingin agar kaum muda ikut berpartisipasi dan turut bergotong royong dalam usaha kebangkitan bangsa ini mengalahkan pandemi.
Ini adalah kode keras, khususnya untuk kalian para Milenial dan Gen Z. Sudahkah kalian menjadi bagian dari pasukan pelawan Covid-19 yang ikut aktif dan memberikan kontribusi secara nyata?
Tidak apa jika kalian belum melakukan sesuatu yang besar dan berarti. Toh, artikel ini saya bagikan dengan tujuan mengajak kalian semua untuk berubah mulai sekarang. Dimulai dari memahami nilai-nilai Sumpah Pemuda kemudian menjadikannya kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
Gotong Royong Sebagai Kunci Utama Untuk Merdeka dari Pandemi Covid-19
Tidak ada satu pun negara di dunia ini yang tidak mengalami masa-masa sulit selama pandemi Covid-19 berlangsung secara global. Kita semua berjuang bahu-membahu demi kembalinya dunia kita yang bebas dari virus Corona. Seluruh lapisan masyarakat turun tangan, tak terkecuali kita sebagai kaum muda.
Aksi gotong royong oleh pemuda Indonesia diwujudkan secara nyata dengan diadakannya berbagai kegiatan sosial demi mempercepat penanganan pandemi di negeri ini. Salah satu contohnya adalah dibentuknya program Unpar Fights Covid-19 (UFC) oleh Komunitas Universitas Parahyangan (UNPAR) yang terdiri dari mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, dan alumni.
Beberapa kegiatan sosial yang dilakukan oleh UFC adalah pengadaan bantuan Alat Pelindung Diri bagi tenaga kesehatan, penyediaan sarana dan prasarana disinfektasi dan sanitasi, pemberdayaan ekonomi dan bantuan kebutuhan pokok bagi masyarakat yang kurang beruntung, hingga program vaksinasi bagi warga. Kampus yang telah terakreditasi A ini juga menyalurkan bantuan biaya pendidikan kepada 125 mahasiswa terdampak pandemi pada semester genap tahun akademik 2020/2021.
Kegiatan sosial yang dilakukan secara gotong royong tersebut secara nyata mampu mengurangi beban bagi masyarakat yang terdampak pandemi. Bagi bangsa ini sendiri, kegiatan gotong royong akan menumbuhkan rasa empati yang semakin kuat terhadap sesama dan mempererat rasa persatuan dan kesatuan. Sehingga diharapkan setelah pandemi usai, Indonesia akan tumbuh menjadi bangsa yang semakin tangguh dan kuat dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.
Langkah Kita Kecil Namun Berdampak Besar Saat Dilakukan Bersama
Berperan aktif melawan pandemi dapat dimulai dari diri sendiri dengan melakukan beberapa hal-hal sederhana. Meskipun terkesan sepele, namun satu hal kecil jika dilakukan bersama-sama dan terus-menerus tentu akan berdampak besar pada kehidupan ini. Hmm, ini sih, mirip ungkapan “Ayo, Netizen +62, tunjukkan kekuatan kita!”
Kalian sering menjumpai kalimat serupa kan, di media sosial? Iya, warga negara berflower seperti kita memang istimewa. Kalau sudah bersatu, akun centang biru pun bisa dibuat keder oleh kekuatan jempol Netizen +62.
Eits, persatuan jempol kita hanya boleh digunakan untuk kegiatan yang sifatnya positif saja, ya. Salah satunya adalah dengan melawan pandemi melalui media sosial, hal terdekat yang kini sudah sangat akrab di tangan pemuda masa kini.
Berikut ini 5 hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk melawan pandemi melalui kekuatan media sosial.
1. Tetap Berkarya dan Sebarkan Konten Positif
Walaupun belum sepenuhnya merdeka dari pandemi, namun kita tetap merdeka dalam berkreasi. Ayo kita tetap berkarya dengan menghasilkan konten-konten yang positif, menghibur, menambah wawasan hingga mengedukasi. Pandemi Covid-19 telah menciptakan ketakutan besar bagi masyarakat. Dengan membuat dan menyebarkan konten yang memiliki vibe positif, akan mengurangi kepanikan berlebihan dari masyarakat.
Harapan saya, artikel #LombaBlogUnpar dengan subtema #BlogUnparGotongRoyong ini pun memiliki manfaat positif bagi kalian yang membaca.
2. Bersinergi dengan Pemerintah, Sebarkan Kampanye Kebaikan
Kaum muda tidak hanya wajib taat pada protokol kesehatan dan kebijakan pemerintah, namun kita pun wajib mengajak masyarakat untuk taat bersama. Kita bisa mencoba membagikan kampanye kebaikan dari pemerintah melalui akun media sosial kita. Misalnya nih, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya vaksin. Jika semua warga bergotong royong dan patuh pada aturan yang benar, pandemi akan semakin cepat teratasi.
3. Stop Hoaks, Saring Setiap Berita yang Kita Bagikan
Sebelum share satu berita atau informasi ke orang lain, pastikan kalian telah cek sumber berita dan validitas informasi di dalamnya. Jika berita masih meragukan atau besar kemungkinan merupakan hoaks, stop jempol kalian untuk menekan tombol share. Jika perlu, laporkan pada pihak media sosial agar beritanya di-take down. Bijaklah dalam bermedia sosial.
4. Berbagi Cinta Melalui Media Sosial
Instagram, do your magic!
Kalimat ini sering kita jumpai ketika seseorang membuat postingan yang mengajak kita membantu pihak lain yang sedang mengalami kondisi sulit. Tidak ada salahnya kok, membantu orang lain melalui dunia maya, selama kita mampu. Bahkan kita pun bisa melakukan ajakan positif yang sama saat menemui pihak-pihak yang membutuhkan uluran tangan. Jika kalian berniat melakukannya, ada baiknya saat dana atau bantuan terkumpul hingga disalurkan kepada yang berhak, kalian sampaikan informasinya secara detail dan transparan. Generasi muda harus selalu bertanggung jawab dan jujur, ya.
5. Tumbuh Bersama Produk-Produk Local Pride
Upaya merdeka dari pandemi Covid-19 tidak hanya berfokus pada penanganan penyebaran virusnya saja, namun juga usaha untuk bangkit dan tumbuh kembali dalam bidang perekonomian. Selama pandemi berlangsung, banyak produsen lokal dan UMKM tertatih-tatih untuk bertahan agar tetap eksis. “Yuk, larisin!” begitu kata netizen.
Tidak menutup kemungkinan bagi kalian yang memiliki keahlian di bidang kewirausahaan untuk menciptakan peluang bisnis sendiri. Be creative! Manfaatkan skill yang kamu miliki menjadi peluang bisnis yang dapat mendorong pertumbuhan dan pemulihan ekonomi bangsa.
Meskipun perekonomian tidak akan membaik secara instan, namun dengan gotong royong memajukan bersama hasil produk lokal, dapat mempercepat pemulihan dan stabilitas ekonomi di masyarakat kita.
Sejujurnya, beban berat akan masa depan dan kemajuan bangsa ini tersematkan di bahu kita, para pemuda. Namun hal itu tak akan terasa berat dan tak lagi disebut beban jika kita saling bergandengan tangan untuk bersatu, bangkit dan tumbuh bersama dengan hati nurani yang tulus.
Pandemi belum usai, namun kita pasti bisa mengatasinya bersama-sama. Jangan pernah menyerah dan jadilah merdeka dengan terus berkarya demi kemajuan bangsa.
Selamat memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-93. Pemuda Indonesia, bisa!
Disclaimer : Artikel ini diikutsertakan dalam #LombaBlogUnpar dengan subtema #BlogUnparGotongRoyong
Referensi:
https://guruppkn.com/nilai-nilai-yang-terkandung-dalam-sumpah-pemuda
https://museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id/sejarah-sumpah-pemuda/
Photos Credit:
https://ekspresiparahyangan.unpar.ac.id/
editing: Cintya Anggun
No comments:
Post a Comment
Feel free to comment because I do love reading every comment of yours. But please, do not spam;)
Thank you for visiting my blog. Hope you enjoy it^^