Siapa nih, yang masih suka mager pakai skincare?
Fyi, jika kalian sudah 25 tahun, pemakaian skincare dengan manfaat anti aging atau anti penuaan sudah harus kita mulai, lho. Karena memasuki usia 25 tahun, produksi kolagen di dalam kulit kita mulai berkurang. Jika tidak dirawat dengan baik, hal ini dapat mempercepat proses penuaan kulit yang membuat kulit tampak kendur, keriput bahkan flek bermunculan. Jadi jangan menunggu sampai penuaan kulit terjadi, sebaliknya mencegahnya itu lebih baik. Sebab itulah penggunaan skincare anti aging penting dilakukan sejak dini.
Jujur sih, aku dulu sempat berpikir kalau skincare anti aging baru bisa dipakai saat kita masuk usia 40-an. Duh, itu sih telat banget! Untungnya, aku rajin baca-baca artikel sehingga akhirnya ngeh kalau skincare anti aging sudah harus mulai digunakan saat memasuki usia 25 tahun. Biar enggak terjadi penuaan dini.
Dari situlah aku rajin explore skincare dengan kandungan anti aging. Nah, salah satu skincare anti aging terbaik yang baru-baru ini aku cobain adalah Dermeva Anti Aging Cream – Skin Cell Renewal System. Yuk dibahas!
Sudah kenal dengan brand Dermeva?
Kalau belum, sini kenalan dulu!
Dari namanya, kebanyakan dari kita pasti berpikir brand Dermeva berasal dari Eropa, padahal produk ini asli dari Indonesia, guys. Dermeva Anti Aging Cream sendiri diformulasikan oleh Dr. Listiani, yang sudah berkecimpung di dunia kecantikan kulit wajah dan kosmetik selama lebih dari 40 tahun. Yang membuat krim ini istimewa adalah formulanya diibuat dengan teknologi Eropa. Produk-produk dari Dermeva juga telah resmi terdaftar di BPOM dan telah berlabel Halal dari MUI, jadi sangat aman untuk digunakan.
Produk:
Anti Aging Cream
Brand:
Dermeva
Netto:
30 mL
BPOM:
NA 18182000236
Harga:
Rp 299.000 (best price)
Main Ingredients:
Lactococcus Ferment Lysate, Dipalmitoyl Hydroxyproline, Jania Rubens Extract, Acetyl Hydroxyproline, Natto Gum
PACKAGING
Ketika melihat outer box produk ini, kesan pertamaku adalah ‘mewah.’ Warna box didominasi gold dan bahannya juga tebal. Di bagian kanan-kiri box terdapat informasi lengkap tentang ingredients, cara pakai, sampai manfaat produk.
Untuk packaging cream-nya sendiri menggunakan sebuah jar yang terbuat dari plastik tebal. Ini juga enggak kalah mewah dari box-nya. Meskipun dari plastik, tapi jar-nya terlihat seperti kaca dengan bowl tempat krim di dalamnya. Cantik banget, sih.
Di bagian bawah jar terdapat informasinya expired date. Sedangkan di sekeliling jar hanya ada label nama produk. Desain simpel dan minimalis kayak gini benar-benar memperkuat kesan elegannya. Seriously, it’s too pretty. Kesan premium dan classy-nya dapat banget.
Oh ya, setelah tutup putihnya dibuka, masih ada sekat lagi yang membuat cream di dalamnya jadi lebih aman dan higienis. Model bersekat gini juga membuat produk tidak mudah tumpah, ya.
HOW TO USE
Tidak perlu toner ataupun serum, karena kandungan Dermeva - Anti Aging Cream sudah melengkapi semua itu, gunakan secara merata di permukaan wajah, bahkan boleh hingga merata ke semua kulit baik pada pagi hari sebelum beraktifitas (kandungan antioksidan untuk menahan sinar UV) maupun pada malam hari pada saat istirahat (waktu terbaik adalah malam hari pada saat sel kulit sedang istirahat) –source: dermeva.com
Nah, kan! Kaum mager yang malas pakai skincare berlapis-lapis macam ciwi-ciwi korea, harus banget beli Dermeva Anti Aging Cream. Cukup satu krim aja sudah bisa awet muda. Siapa yang nggak mau!
SCENT AND TEXTURE
Anti Aging Cream ini punya wangi jasmine yang soft dan fresh. Untuk ukuran skincare, wanginya cukup strong, untungnya wanginya enak dan tipikal wangi yang lembut gitu, jadi tidak mengganggu sama sekali. Personally, aku malah jatuh cinta sama wanginya. Jadi berasa ada efek relaxing saat krimnya dioleskan ke wajah.
Warna anti aging cream ini putih dan jadi transparan setelah diratakan. Teksturnya sendiri sangat ringan dan lembut. Konsistensinya tidak pekat tapi cenderung mirip gel. Ini yang aku suka. Tekstur yang enggak berat membuat krim ini lebih nyaman saat diaplikasikan ke wajah, terutama untuk pemilik kulit oily kayak aku.
Daya serapnya cukup cepat dan hasil akhir dari krim ini lumayan matte. Tidak ada rasa lengket maupun greasy setelah krimnya meresap. Dan walaupun ini adalah krim anti aging, tidak ada rasa tingling atau celekit-celekit saat dipakai. Di kulitku yang sentitif, krim ini masih sangat aman, kok.
RESULT
Aku cukup amazed dengan hasil yang diberikan krim ini. Tapi sebelum membahas itu lebih detail, aku mau kasih tau ingredients unggulan dari Dermeva Anti Aging Cream.
Lactococcus Ferment Lysate
Untuk meregenerasi sel kulit yang rusak.
Dipalmitoyl Hydroxyproline
Membantu mengurangi kerutan di kulit dan melembapkan kulit.
Jania Rubens Extract
Untuk menghidrasi kulit dan menyegarkan kulit yang lelah.
Acetyl Hydroxyproline
Menunda penuaan kulit yang disebabkan paparan UV dan stres oksidatif.
Natto Gum
Melembapkan dan melembutkan tekstur kulit
Uniknya, Lactococcus Ferment Lysate dan Dipalmitoyl Hydroxyproline bekerja saling melengkapi untuk membantu regenerasi kulit dan mencegah penuaan pada kulit, bahkan dapat memulihkan warna kulit. Dua bahan inilah yang membuat Dermeva Anti Aging Cream menjadi sangat premium, karena dua bahan ini berasal dari teknologi Eropa (Jerman dan Perancis). Wow!
Nah, hasilnya gimana?
Karena finish-nya matte, setelah diaplikasikan wajahku langsung terlihat fresh. Krim ini juga membantu mengontrol minyak berlebih lho. Aku juga notice kalau hydrating effect krim ini bagus banget. Dry patches yang ada di sekitar pipiku jadi lebih lembap.
Efek lembapnya sih tidak utuh 24 jam, ya. Tapi termasuk long last, kok. Aku pakai pagi (krimnya saja tanpa skincare lain), jam 4 sore wajahku masih berasa terhidrasi dengan baik.
Setelah lebih dari tiga minggu aku rutin memakai produk ini, kondisi kulit wajahku mengalami perubahan yang berarti banget. Permukaannya menjadi lebih lembut dan kenyal. Tekstur kulit jadi lebih merata (ini penting banget, sih). Di beberapa area yang mengalami hiper-pigmentasi juga terlihat mulai memudar.
Enggak salah kalau krim ini digadang-gadang sebagai krim anti aging terbaik, karena memang it works!
Btw, pada akhirnya aku tetap pakai booster serum HG aku buat nemenin cream ini. Kalau toner enggak pakai karena lagi sering mager, hehe. So far, tidak ada reaksi negatif di kulitku. Dermeva Anti Aging Cream masih bisa akur sama produk lain. Imo, hasilnya malah lebih bagus dan kulitku kelihatan banget lebih sehat dan youthful.
Sedikit saran saja buat Dermeva, kayaknya akan lebih baik kalau packaging krim ini dilengkapi spatula biar lebih higienis dan premium vibe-nya terasa lebih ‘wah’ juga.
All in all, dengan harga sekitar 299 ribu (best sale price), Dermeva Anti Aging Cream ini sangat worth it untuk dicoba. Memang ya, kalau produk anti aging umumnya lebih pricey dari line product lainnya. Dan produk Dermeva ini best investment banget lah. Khususnya kalau kalian lagi concern pada kulit yang mulai kehilangan produksi kolagennya. Produk premium skincare ini akan sangat membantu agar kulit tetap sehat dan tampak awet muda. Bye bye, penuaan kulit!
Guys, unboxing dan swatches produk Dermeva Anti Aging Cream juga bisa kalian lihat di channel Youtube aku. Video-nya ada di bawah ini, ya. Jangan lupa support channel aku dengan klik subscribe, like dan share video-nya!
Meet Dermeva :
No comments:
Post a Comment
Feel free to comment because I do love reading every comment of yours. But please, do not spam;)
Thank you for visiting my blog. Hope you enjoy it^^